BLORA - Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Muhammad Cepu menginisiasi pelatihan keterampilan mengolah limbah pelepah pisang di Desa Sonokulon, Kecamatan Todanan, Blora.
Diantaranya warga setempat diajari membuat pigura dan tempat tisu. Pelatihan itu diharapkan bisa menjadi penghasilan tambahan bagi masyarakat sekitar.
Susilo Utomo, mentor pelatihan kewirausahaan mengatakan selama ini limbah pelepah pisang jarang dimanfaatkan sehingga terbuang sia-sia. Padahal, bisa dimanfaatkan dan menjadi karya bernilai ekonomis. Mulai dari pigura, tempat tisu, kapal dan lainnya sesuai kreativitas masing-masing.
“Bahan pelepah pisang mudah didapat. Caranya juga simpel. Begitu juga dengan alat yang digunakan, ” ucapnya, di Todanan, Blora, Jumat (28/8/2020).
Menurutnya, kegiatan pelatihan ketrampilan ini diinisiasi oleh Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Al Muhammad Cepu.
“Kebetulan saya diundang dalam kegiatan KKN DR 2020 untuk memberikan pelatihan para ibu-ibu yang ada didesa ini, ” kata dia.
Dia berharap, para ibu-ibu yang sudah mampu membuat kerajinan dari pelepah pisang ini mampu menularkannya kepada warga lain. Terutama anak-anaknya di rumah.
“Disinikan dekat dengan wisata. Bisa juga dibuat dan dijual untuk oleh-oleh pengunjung, ” ungkapnya
Sementara itu, Deby Setyawan, Koodinator Kecamamatan(Korcam) KKN Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Al Muhammad Cepu mengatakan kegiatan pelatihan ini cukup diterima baik oleh masyarakat. Hal iti terlihat dari antusiasme ibu-ibu dalam mengikuti pelatihan.
“Buatannya juga bagus-bagus. Tidak kalah bagus dengan yang kami buat. Luar biasa, ” jelasnya.
Melalui program kewirausahaan ini, diharapkan dapat membantu perekonomian masyarakat setempat. Selain itu membantu pengolahan limbah pelepah pisang yang terdapat di Desa Sonokulon, Kecamatan Todanan.
Kepala Desa Sonokulon Wahyudi menhungkapkan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat desa. Apalagi saat ini sekolah belum diperbolehkan masuk. Anak-anak banyak yang di rumah.
“Semoga ini jadi semangat baru untuk warga Desa. Ketrampilan ini bisa dikengembangkan dan menghasilkan pundi-pundi rupiah, ” ucapnya.
Menurutnya, potensi untuk membuat kerajinan pelepah pisang juga cukup bagus. Sebab selama ini, pelepah pisang jarang yang pemnfaatannya.
“Paling setelah diambil pisangnya dipotong-potong dan dibiarkan membusuk, ” kata dia.
Dia berharap, hasil pelatihan ini segera dipraktekan. Mengingat Desa Sonokulon terletak tidak jauh dari objek wisata Goa Terawang.
“Ini prospek yang bagus. Terima kasih untuk adik-adik KKN dan mentor, ” tambahnya. (***)