JAKARTA - Melalui kebijakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka (MBKM), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus dorong peningkatanlink and matchantara pendidikan tinggi dengan berbagai pihak, baik pemerintah daerah maupun dunia usaha dan industri.
Untuk merealisasikan kebijakan tersebut, Kemendikbudristek melalui Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi wilayah XV (LLDikti XV) merangkul Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan berbagai industri guna meningkatkan pendidikan tinggi melalui program MBKM salah satunya kolaborasi bersama Dinas Peternakan NTT.
Baca juga:
Kode Etik Jurnalistik
|
Sekretaris LLDikti XV, Ade Erlangga Masdiana berharap kolaborasi antara LLDIKTI XV dengan pemerintah daerah bisa berjalan dengan baik sehingga implementasi dari kebijakan MBMK dapat dirasakan oleh semua pihak.
"Saya datang untuk menjelaskan bahwa Kebijakan MBKM memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bisa meningkatkan kompetensi kelulusan, " tutur Erlangga, seperti dikutip dalam rilis Kemendikbudristek di Jakarta, Sabtu (31/7/2021).
Dalam kunjungannya di Kantor Dinas Peternakan NTT, di Kupang, Rabu (28/7) Erlangga menyebutkan, kolaborasi ini sangat penting dalam upaya meningkatkan kompetensi kelulusan mahasiswa dan memberdayakan masyarakat di bidang peternakan. “MBKM ini juga memberi ruang kepada dosen dan mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmunya, ” ungkap Erlangga.
Selain itu, dalam MBKM ini, kata Erlangga, kurikulum dapat dirancang bersama dengan Pemerintah Daerah atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. “LLDIKTI XV ingin memberikan sumbangsih dengan melibatkan perguruan tinggi secara akademik dan praktis. Kolaborasi ini bisa menjadi wadah untuk mengimplementasikan MBKM, ” jelas Erlangga.
Senada dengan itu, pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Peternakan, Yohana E. Lisapaly, menyampaikan saat ini Pemerintah Daerah Provinsi NTT sedang menggalakkan berbagai program bersama pendidikan tinggi untuk menjawab berbagai permasalah di bidang peternakan. “Pak Gubernur pasti senang kalau ada kolaborasi semacam ini. Perubahan yang serba cepat memerlukan inovasi baru dan inovasi ini harus terus dilakukan oleh Perguruan Tinggi agar bisa menjadi bagian dari penyelesai masalah, " ungkap Yohana E. Lisapaly yang juga menjadi Asisten Daerah III Provinsi NTT.
Ia menambahkan, Provinsi NTT dikenal sebagai daerah penghasil ternak. “Kampus harus mampu melihat potensi daerah, lingkungan yang ada di sekitarnya di mana NTT ini dikenal sebagai daerah penghasil ternak, ” ujarnya.
Selain menyambangi Dinas Peternakan Provinsi NTT, Ade Erlangga Masdiana juga melakukan kunjungan ke Timor Express (TimEx) yang diterima oleh Pemimpin Redaksi, Kristo di ruang kerjanya.
Dalam kesempatan ini, Erlangga menyampaikan berbagai program Kemendikbudristek yang akan digalakkan di Provinsi NTT melalui LLDikti XV. “Kebijakan baru yang digelontorkan oleh Mas Menteri Nadiem Makarim memiliki komitmen untuk meningkatkan kompetensi kelulusan mahasiswa, kualitas dosen dan mutu pendidikan tinggi di NTT, ” tuturnya.
Menurutnya, MBKM mengajak kolaborasi antara berbagai pihak, baik itu pemerintah pusat, pemerintah daerah, industri, bisnis, maupun Lembaga Swadaya Masyarakat di dalam dan luar negeri untuk bersinergi dengan pendidikan tinggi. “Kolaborasi semacam ini yang perlu ditingkatkan agar pendidikan tinggi khususnya di Provinsi NTT bisa berkembang, ” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Pemimpin Redaksi TimEx, Kristo menilai Kemendikbudristek telah bekerja secara cepat dan maksimal sehingga pelayanan pendidikan tinggi di Provinsi NTT dapat berjalan dengan baik. “Saya senang, di masa pandemi ini Provinsi NTT memiliki Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi sendiri yang sudah bisa berjalan dengan baik, sehingga dapat membantu pengembangan pendidikan tinggi di NTT, ” pungkas Kristo. (***)